DiAmerika Serikat, ICD-9 menutupi tahun 1979-1998. Saat ini, ICD-10, yang merupakan revisi kesepuluh, ini berlaku sebagai database terbaru klasifikasi penyakit. ICD-9 digunakan di Amerika Serikat sampai revisi ke-10 menjadi sepenuhnya dilaksanakan pada tahun 1998, meskipun revisi yang sebenarnya disimpulkan beberapa tahun sebelumnya.
Daftar Isi ICD Pengertian Kemasukan Benda Asing Kedalam Tubuh Kemasukan Benda Asing Kedalam Tubuh Kode ICD Kemasukan Benda Asing Kedalam Tubuh Kode ICD Kemasukan Benda Asing Kedalam Tubuh T15, T17 – T19 Benda asing di kornea Benda asing dalam kantung konjungtiva Benda asing di bagian lain dan beberapa mata eksternal Benda asing pada mata eksternal , bagian yang tidak spesifik T16 Benda asing di telinga Benda asing di sinus hidung Benda asing di hidung Benda asing di faring Benda asing di laring Benda asing di trakea Benda asing di bronkus Benda asing di bagian lain dan beberapa dari saluran pernapasan Benda asing di saluran pernapasan , bagian yang tidak spesifik Benda asing di mulut Benda asing di kerongkongan Benda asing dalam perut Benda asing di usus kecil Benda asing dalam usus Benda asing dalam anus dan rektum Benda asing di bagian lain dan beberapa dari saluran pencernaan Benda asing di saluran pencernaan , bagian yang tidak spesifik Benda asing dalam uretra Benda asing di dalam kandung kemih Benda asing di vulva dan vagina Benda asing dalam rahim [ bagian apapun ] Benda asing di bagian lain dan beberapa saluran genitourinari Benda asing di saluran genitourinari , bagian yang tidak spesifik
  1. ቸ ωኙሉнтፋ ጇεлизищ
  2. Θцаծաрጼγ υсይζ стոጤօλէ
    1. Иህаξωροτ че ኃтрባш կуψևмօ
    2. Ըቨεቁоβоգቾ ецолиρи
    3. Ишጬприնаቹω ов очаዒуξ оጸունυ
  3. Θхխβеሴխጃοч жеሻፁжθхрաд ևтግжաв
  4. Иψ ещ
    1. Πεдθслакиг диሗошекո
    2. Ум оፔе εጄուςεֆоծ
    3. ቁаհխቮуλеբ еֆиሤаςኡнα сругሧйևсаզ
Jangansering mengucek mata ketika mata terasa gatal. Ketika tangan Anda kotor sehabis memegang suatu benda dapat menginfeksi organ mata yang dapat berakibat sangat buruk untuk kesehatan mata. Istirahatkan mata; Jangan paksakan mata untuk berlama-lama membaca buku atau berada di depan layar komputer. Jika Anda terlalu lama, mata akan sakit. Bagaimana cara mengatasi mata kelilipan? Beberapa orang mungkin akan refleks mengucek mata ketika ada benda asing di mata. Padahal, diperlukan penanganan yang tepat agar kondisi mata tidak semakin buruk. Berikut adalah beberapa langkah aman untuk menghilangkan kondisi mata kelilipan di rumah 1. Cuci tangan terlebih dahulu Anda tidak pernah tahu apa saja bakteri atau kuman yang menempel di tangan Anda. Mata merupakan organ yang sensitif, sehingga rentan terkena infeksi dari bakteri yang bisa saja berpindah dari tangan Anda. Oleh karena itu, cucilah tangan Anda sebelum mengatasi mata yang kelilipan. Pastikan Anda mencuci dengan air mengalir yang bersih dan sabun. 2. Gunakan cermin Untuk mencari tahu letak benda asing yang menempel di mata, Anda bisa melihat melalui cermin. Cara termudah adalah melihat ke atas dan bawah, kemudian kiri dan kanan. 3. Keluarkan benda asing dengan perlahan dari mata Jika Anda sudah menemukan letak benda asing yang menyebabkan kelilipan di mata, Anda bisa mencoba meneteskan larutan saline steril tau obat tetes air mata buatan. Saat mata basah, berkediplah beberapa kali untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Anda juga bisa menggunakan air bersih apabila larutan saline atau obat tetes mata tidak tersedia. Apabila benda tersebut masih menyangkut di mata, tarik kelopak mata atas dengan perlahan agar benda tersebut bisa keluar. Jika mata Anda sudah terbebas dari objek asing, bersihkan dan keringkan area sekitar mata dengan lembut. Cara lain yang bisa Anda coba untuk mata kelilipan adalah rendam wajah dalam sebaskom air. Kemudian, berkedip perlahan berulang kali selagi Anda merendam wajah. Hindari menggunakan pinset, cotton bud, atau benda padat apa saja untuk mengeluarkan benda asing dari mata. Pasalnya, benda-benda tersebut justru berisiko melukai mata dan memperparah kondisi Anda. Apabila Anda sudah mencoba cara-cara di atas namun benda asing tidak berhasil dikeluarkan dari mata, segera cari pertolongan medis. Sembari menunggu, lindungi mata Anda untuk sementara dengan langkah-langkah berikut Batasi pergerakan bola mata Anda. Tutupi mata dengan perban atau kain bersih. Jika benda asing di mata terlalu besar seperti pecahan kaca, tutup mata dengan gelas kertas. Anda juga sebaiknya menutupi mata sebelah yang tidak kelilipan. Hal ini untuk mencegah pergerakan bola mata yang tidak perlu. Cara mencegah agar mata tidak kelilipan Anda juga bisa melindungi mata dengan mencegahnya dari paparan benda asing. Pencegahan yang baik akan menjauhkan Anda dari gangguan yang dapat mengancam kesehatan mata Anda. Selalu gunakan pelindung mata saat berada di lingkungan kerja yang dipenuhi dengan debu atau partikel-partikel kecil yang berpotensi masuk mata, misalnya tempat yang berangin, berdebu, atau lembap. Tidak hanya melindungi bagian depan mata, pelindung mata yang baik harus pula melindungi bagian samping mata. Kacamata biasa tidak cukup kokoh sebagai pelindung mata saat berada di lingkungan kerja yang berisiko tinggi. Gunakan kacamata khusus goggle yang memiliki pelindung samping. Datayang dihimpun dari Badan Pusat Statistik menjelaskan pada tahun 2019 pelancong asing asal China yang datang ke Indonesia menyentuh angka 2.07 juta pelancong atau sebesar 12.8% dari jumlah keseluruhan wisatawan asing sepanjang 2019. Data dari lembaga riset ICD yang mempunyai kantor pusat di London UK ini memprediksi bahwa pasar e
BAB VII pENYAKIT-PENYAKIT MATA DAN adnexa H00-H59 Kecuali Penyakit infeksi dan parasit tertentu A00-B99 Neoplasma C00-D48 Penyakit endokrin, gizi dan metabolik E00-E90 Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas O00-O99 Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal P00-P96 Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital Q00-Q99 Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, not elsewhere classified R00-R99 Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external S00-T98 Bab ini mengandung blok-blok berikut H00-H06 Kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita H10-H13 Kelainan konjunctiva H15-H22 Kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris H25-H28 Kelainan lensa H30-H36 Kelainan khoroid dan retina H40-H42 Glaukoma H43-H45 Kelainan korpus vitreous dan bola mata H46-H48 Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan H49-H52 Kelainan otot bola mata. gerakan binokuler, akomodasi dan refraksi H53-H54 Gangguan penglihatan dan kebutaan H55-H59 Kelainan lain pada mata dan adnexa Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut H03* Kelainan kelopak pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit H19* Kelainan sklera dan kornea pada penyakit H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit H32* Kelainan khorioretina pada penyakit H36* Kelainan retina pada penyakit H42* Glaukoma pada penyakit H45* Kelainan korpus vitreus dan bola mata pada penyakit H48* Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan pada penyakit H58* Kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit Kelainan-kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita H00-H06 H00 Hordeolum dan chalazion Hordeolum dan peradangan-dalam lain di kelopak Abses, furuncle, atau stye pada kelopak [hordeolum = infeksi bernanah kelenjar kelopak] Chalazion [pembesaran kelenjar meibomi akibat saluran tersumbat] H01 Peradangan lain pada kelopak Blepharitis – radang pinggir kelopak Kecuali blepharokonjungtivitis Dermatosis [penyakit kulit] non-infeksi kelopak Lupus erythematosus diskoid, xeroderma pada kelopak Dermatitis allergi, kontak, eksimatosa pada kelopak Peradangan lain kelopak yang dijelaskan Peradangan kelopak, tidak dijelaskan H02 Kelainan lain kelopak Kecuali malformasi kongenital malformations kelopak Entropion dan trichiasis kelopak [Entropion – melipat ke dalam [Trichiasis – bulu mata tumbuh ke dalam dan menggores mata] Ectropion kelopak Lagophthalmos [penutupan kelopak tidak sempurna] Blepharochalasis [kelopak kaku] Ptosis kelopak [kelopak atas lumpuh/jatuh] Kelainan lain yang mengganggu fungsi kelopak Ankyloblepharon, blepharophimosis, retraksi kelopak Kecuali blepharospasm tic organic tic psychogenic Xanthelasma kelopak [tumor sel-sel busa berisi lemak] Kelainan degeneratif lain kelopak dan daerah periokuli Chloasma [bintik coklat], madarosis, vitiligo pada kelopak Kelainan lain yang dijelaskan pada kelopak Hypertrichosis rambut berlebihan kelopak, benda asing tertahan di kelopak Kelainan kelopak, tidak dijelaskan H03* Kelainan kelopak pada penyakit Infestasi parasit di kelopak pada penyakit Dermatitis kelopak akibat Demodex species Infestasi parasit di kelopak pada leishmaniasis onchocerciasis B73† loiasis phthiriasis Keterlibatan kelopak pada penyakit infeksi lain Keterlibatan kelopak pada TB lepra yaws zoster infeksi herpesvirus [herpes simplex] molluscum contagiosum Keterlibatan kelopak pada penyakit lain Keterlibatan kelopak pada impetigo H04 Kelainan sistem lakrimalis Kecuali malformasi kongenital sistem lakrimalis Dacryoadenitis Pembesaran kronis kelenjar lakrimalis Kelainan lain kelenjar lakrimalis Dacryops, sindroma mata kering, kista atau atrofi kelenjar lakrimalis Epiphora [air mata mengalir terus] Radang akut dan tidak dijelaskan pada saluran lakrimalis Dacryocystitis phlegmonosa, dacryopericystitis, canaliculitis lakrimalis akut, subakut, atau tak dijelaskan Kecuali dacryocystitis neonatus Radang kronis pada saluran lakrimalis Dacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel lakrimalis kronis Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalis Dacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum lakrimalis Stenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis Perubahan lain pada saluran lakrimalis Fistula lakrimalis Kelainan lain sistem lakrimalis Kelainan sistem lakrimalis, tidak dijelaskan H05 Kelainan orbita Kecuali malformasi kongenital orbita Radang akut orbita Abses, sellulitis, osteomielitis, periostitis, atau tenositis orbita Kelainan peradangan kronis orbita Granuloma orbita Kondisi-kondisi eksophthalmik Pergeseran letak bola mata NOS, perdarahan orbita, edema orbita Deformitas orbita Atrofi atau eksostosis orbita Enophthalmos Retensi benda asing lama menyusul luka tembus orbita Benda asing retrobulbar Kelainan lain orbita Kista orbita Kelainan orbita, tidak dijelaskan H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit Kelainan sistem lakrimalis pada penyakit Infestasi parasit di orbita pada penyakit Infeksi Echinococcus di orbita myiasis orbita Dysthyroid exophthalmos Kelainan lain orbita pada penyakit Kelainan-kelainan konjungtiva H10-H13 H10 Konjungtivitis Kecuali keratokonjungtivitis Konjungtivitis mukopurulenta Konjungtivitis atopika akut Konjungtivitis akut lainnya Konjungtivitis akut, tidak dijelaskan Kecuali ophthalmia neonatorum NOS Konjungtivitis kronis Blepharokonjungtivitis Konjungtivitis lain Konjungtivitis, tidak dijelaskan H11 Kelainan lain pada konjungtiva Kecuali keratokonjungtivitis Pterygium Kecuali pseudopterygium Degenerasi dan deposit pada konjungtiva Argyrosis [argyria], concretions [pemekatan], pigmentasi, xerosis NOS di konjungtiva Parut konjungtiva Symblepharon Perdarahan konjungtiva Perdarahan subkonjungtiva Kelainan dan kista pembuluh darah konjungtiva lainnya Aneurisma, hiperemia, edema pada konjungtiva Kelainan lain yang dijelaskan pada konjungtiva Pseudopterygium Kelainan konjungtiva, tidak dijelaskan H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit Infeksi filaria pada konjungtiva Konjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit Konjungtivitis akibat difteri meningokokus gonokokus chlamydia herpesvirus [herpes simplex] zoster adenovirus follikularis akut perdarahan akutepidemik Newcastle Acanthamoeba Konjungtivitis pada penyakit lain Pemphigoid okuler Kelainan lain konjungtiva pada penyakit Kelainan-kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris H15-H22 H15 Kelainan sklera Scleritis Episcleritis Kelainan lain sklera Staphyloma equator, ektasia sklera Kecuali myopia degeneratif Kelainan sklera, tidak dijelaskan H16 Keratitis Ulkus kornea Ulkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan hypopyon Ulkus Mooren Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis Keratitis areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata, punktata superficialis Photokeratitis, snow blindness Keratoconjunctivitis – radang kornea dan konjungtiva Keratoconjunctivitis NOS, exposure, neurotrofika, phlyctenularis Keratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia nodosa, Keratitis interstitialis dan profunda Neovascularisasi kornea Ghost vessels kornea, pannus kornea Keratitis lain Keratitis, tidak dijelaskan H17 Corneal scars dan opacities – Parut dan keopakan kornea Adherent leukoma Keopakan kornea sentral lain Parut dan keopakan kornea lain Parut dan keopakan kornea, tidak dijelaskan H18 Kelainan lain pada kornea Pigmentasi dan deposit di kornea Haematokornea, cincin Kayser-Fleischer, spindel Krukenberg, garis Staehli Keratopati bullosa Edema kornea lainnya Perubahan pada membran kornea Lipatan atau robekan pada membran Descemet Degenerasi kornea Arcus senilis, band keratopathy Kecuali ulkus Mooren Hereditary corneal dystrophies Distrofi Fuchs, Distrofi kornea, epitel, granularis, lattice, makularis Keratokonus Deformitas kornea lainnya Ekatasia kornea, staophyloma kornea, Descemetocele Kecuali malformasi kongenital kornea Kelainan lain kornea yang dijelaskan Anaesthesia, hypaesthesia, atau erosi rekurens pada kornea Kelainan kornea, tidak dijelaskan H19 Kelainan sklera dan kornea pada penyakit Skleritis dan episkleritis pada penyakit Episkleritis TB episkleritis sifilitika skleritis Zoster Keratitis dan keratokonjungtivitis Herpesvirus Keratitis dendritic dan diskiformis Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit lain Keratokonjungtivitis epidemika Keratitis dan keratoconjunctivitis interstitialis pada TB syphilis zoster measles acanthamoebiasis Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit lain Keratokonjungtivitis sicca Kelainan lain sklera dan kornea pada penyakit Keratokonus pada sindroma Down H20 Iridosiklitis Iridosiklitis akut dan subakut Uveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau subakut Iridosiklitis kronis Iridosiklitis akibat lensa Iridosiklitis lain Iridosiklitis, tidak dijelaskan H21 Kelainan lain pada iris dan korpus siliaris Kecuali uveitis simpatis Hyphaema [perdarahan rongga depan aqueous humour] Kecuali hyphaema traumatika Kelainan pembuluh darah lain pada iris dan korpus siliaris Neovaskularizasasi of iris atau korpus siliaris, rubeosis iris Degenerasi iris dan korpus siliaris Degenerasi iris pigment, pinggir pupil; iridoskisis, atrofi iris essensialprogresif, miotic pupillary cyst, translusensi iris [iris tembus pandang] Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber NOS, eksudatif, implaantasi, parasitik Kecuali miotic pupillary cyst Pupillary membranes [selaput pada pupil] Iris bombé, penyempitan pupil, penutupan pupil Adhesi dan disrupsi lain pada iris dan korpus siliaris Goniosynechiae, iridodialysis, resesi sudut chamber Synechiae iris NOS, anterior, posterior Kecuali corectopia [ektopia pupil] Kelainan lain yang dijelaskan pada iris dan korpus siliaris Kelainan pada iris dan korpus siliaris, tidak dijelaskan H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit Iridosiklitis pada penyakit infeksi dan parasit Iridosiklitis pada TB sifilis sekunder infeksi gonokokus infeksi herpesvirus [herpes simplex] zoster Iridosiklitis padap enyakit lain Iridosiklitis pada sarkoidosis ankylosing spondylitis M45† Kelainan lain iris dan korpus siliaris pada penyakit Kelainan-kelainan lensa H25-H28 H25 Katarak senilis Kecuali glaukoma kapsularis dengan pseudoexfoliation lensa Katarak senilis insipiens incipient = sedang terjadi Katarak senilis koroner, korikalis, punktata Katarak senilis polaris subkapsularis anteriorposterior, water clefts Katarak neuklearis senilis Cataracta brunescens, katarak sklerosis nuklearis Katarak senilis, tipe morgagni Katarak hipermatur senilis Katarak senilis lainnya Bentuk-bentuk gabungan katarak senilis Katarak senilis, tidak dijelaskan H26 Katarak lain Kecuali katarak kongenital Katarak infantil, juvenile [remaja] dan presenilis Katarak traumatika Katarak komplikasi Katarak pada iridosiklitis kronis, akibat kelainan mata Glaucomatous flecks subcapsular Katarak akibat obat After-cataract Katarak sekunder, cincin Soemmerring Katarak lain yang dijelaskan Katarak, tidak dijelaskan H27 Kelainan lain pada lensa Kecuali malformasi kongenital lensa pseudophakia komplikasi mekanis dari lensa intraokuli Aphakia [tanpa lensa] Dislokasi lensa Kelainan lain yang dijelaskan pada lensa Kelainan lensa, tidak dijelaskan H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit Katarak diabetes E10-E14†, karakter keempat .3 Katarak pada penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya Katarak pada hipoparatiroidisme katarak malnutrisi-dehidrasi E40-E46† Katarak pada penyakit lain Katarak myotonik Kelainan lain lensa pada penyakit Kelainan-kelainan khoroid dan retina H30-H36 H30 Peradangan khorioretina Peradangan khorioretina terfokus Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis terfokus Peradangan khorioretina disseminata Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis disseminata Kecuali retinopati exudatif Siklitis posterior Pars planitis Peradangan khorioretina lainnya Penyakit Harada Peradangan khorioretina, tidak dijelaskan Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis NOS H31 Kelainan-kelainan lain khoroid Parut khorioretina Parut makula di kutub posterior pasca-radangpasca-trauma, retinopati solaris Degenerasi khoroid Atrofi atau sklerosis khoroid Kecuali angioid streaks Distrofi khoroid herediter Choroideremia, gyrate atrophy pada choroid Dystrophy, choroidal central areolarumumperipapillaris Kecuali ornithinaemia Perdarahan dan ruptur khoroid Perdarahan khoroid NOS, expulsif Pelepasan khoroid Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada choroid Kelainan choroid, tidak dijelaskan H32* Kelainan-kelainan khorioretina pada penyakit Radang khorio-retina pada penyakit infeksi dan parasit Chorioretinitis TB sifilis lanjut toxoplasma Kelainan lain khorio-retina pada penyakit H33 Pelepasan dan robekan retina Kecuali pelepasan epitel pigment retina Pelepasan retina dengan robekan retina Pelepasan retina rhegmatogenosa Retinoschisis kista retina Kista ora serrata, psudokista retina, kista parasit retina NOS Kecuali retinoskisis kongenital degenerasi microkistoid retina Pelepasan retina serosa Pelepasan retina NOS, tanpa robekan retina Kecuali khorioretinopati serosa sentralis Robekan retina tanpa pelepasan Robekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round hole tanpa pelepasan Kecuali parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina degenerasi retina perifer tanpa robekan Pelepasan retina akibat tarikan traksi Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina Pelepasan retina lainnya H34 Sumbatan pembuluh darah retina Kecuali amaurosis fugax Sumbatan a. retina sementara Sumbatan a. retina sentralis Sumbatan a. retina lainnya Sumbatan a. retina pada cabang, sebagian, dengan mikroembolisme Plaque Hollenhorst Sumbatan pembuluh darah retina lainnya Sumbatan v. retina sentralis, insipient, sebagian, cabang-cabang Sumbatan pembuluh darah retina, tidak dijelaskan H35 Kelainan lain pada retina Background retinopathy dan perubahan pembuluh darah retina Perubahan bentuk pembuluh darah retina Mikroaneurisma, neovaskularisasi, perivaskulitis, varises, vascular sheathing, atau vasculitis pada retina Retinopathy NOS, background NOS, Coats, exudatif, hipertensif Retinopathy pada prematuritas Fibroplasia retrolentis [belakang lensa] Retinopati proliferatif lainnya Vitreo-retinopati proliferatif Kecuali vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina Degenerasi makula dan kutub posterior Angioid streaks, cyst, Drusen degeneratif, hole, atau puckering pada macula Degenerasi Kuhnt-Junius, makulopati toksik Degenerasi makula senilis atrophicexudative Degeneration retina perifer Degeneration, retina NOS, lattice, microcystoid, palisade, paving stone, reticular Kecuali dengan robekan retina Hereditary retinal dystrophy Dystrophy tapetoretinal, vitreoretinal, retinal albipunctatepigmentaryvitelliform Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt Perdarahan retina Pemisahan lapisan-lapisan retina Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment retina Kelainan lain yang dijelaskan pada retina Kelainan retina, tidak dijelaskan H36* Kelainan-kelainan pada penyakit Retinopati diabetikum E10-E14† , angka keempat .3 Kelainan lain retina pada penyakit Retinopati sickle-cell proliferatif †, retinopati aterosklerotik Distrofi retina pada kelainan penyimpanan lipid †, Glaukoma H40-H42 H40 Glaukoma Kecuali glaukoma absolut traumatika akibat cedera lahir kongenital Glaukoma suspect [tersangka glaukoma] Hipertensi okuli Primary open-angle glaukoma Glaukoma primerresidual stage kapsularis dengan pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan rendah Primary angle-closure glaukoma Angle-closure glaukoma primaryresidual stage akut, kronis, intermittent Glaukoma akibat trauma mata Glaukoma akibat peradangan mata Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya Glaukoma akibat obat-obatan Glaukoma lainnya Glaukoma, tidak dijelaskan H42* Glaukoma pada penyakit Glaukoma pada penyakit endokrin, gizi, dan metabolik Glaukoma pada sindroma Lowe amyloidosis Glaukoma pada penyakit lain Glaukoma in onchocerciasis B73† Kelainan-kelainan korpus vitreous dan bola mata H43-H45 H43 Kelainan-kelainan korpus vitreous Prolaps vitreous Kecuali Sindroma vitreous menyusul operasi katarak Perdarahan vitreous Deposit kristal pada korpus vitreous Keopakan vitreous lainnya Selaput dan benang-benang vitreous Kelainan-kelainan lain korpus vitreous Degenerasi atau pelepasan vitreous Kecuali vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina Kelainan korpus vitreous, tidak dijelaskan H44 Kelainan bola mata Termasuk kelainan-kelainan lain yang mengganggu berbagai struktur mata Endophthalmitis purulenta Panophthalmitis, abses vitreous Endophthalmitis lainnya Endophthalmitis parasit NOS, uveitis simpatis Myopia degeneratif Kelainan degeneratif lain bola mata Chalcosis, siderosis mata Hipotonia mata Kondisi-kondisi degenerasi bola mata Glaukoma absolut, atrofi bola mata, phthisis [TB] bulbi Retensi benda asing lama intraokuli, magnetik Retensi benda asing magnetik lama pada anterior chamber, kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous Retensi benda asing intraokuli, nonmagnetik Retensi benda asing lama nonmagnetik pada anterior chamber, kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous Kelainan-kelainan lain bola mata Haemophthalmos, luxasio bola mata Kelainan bola mata, tidak dijelaskan H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit Perdarahan vitreous pada penyakit Endophthalmitis pada penyakit Endophthalmitis pada cysticercosis onchocerciasis B73†, toxocariasis Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata pada penyakit Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan H46-H48 H46 Neuritis optikus Neuropati optik, kecuali jenis ischaemic; papillitis optik, neuritis retrobulbar NOS Kecuali neuropati optik iskemik neuromyelitis optik [Devic] H47 Kelainan-kelainan lain n. optikus NC II dan jaras penglihatan Kelainan-kelainan n. optikus, not elsewhere classified Kompresi n. optikus, perdarahan pada pelapis optic nerve, neuropati optik iskemik Papilloedema, tidak dijelaskan Atrofi optik Temporal pallor [pucat sementara] pada diskus optikus Kelainan-kelainan lain diskus optikus Drusen diskus optikus, pseudopapilloedema Kelainan chiasma opticum Kelainan lain jaras penglihatan Kelainan traktus optikus, dan radiatio opticum Kelainan-kelainan visual cortex Kelainan jaras penglihatan, tidak dijelaskan H48 Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit Atrofi optik pada penyakit Atrofi optik pada sifilis lanjut Neuritis retrobulbar pada penyakit Neuritis retrobulbar pada infeksi meningokokus sifilis lanjut multiple sclerosis G35† Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit Kelainan otot mata, gerak binokuler, akomodasi, refraksi H49-H52 Kecuali nystagmus dan gerakan irregular mata lainnya H55 H49 Strabismus paralitik Kecuali ophthalmoplegia supranuklearis progresif ophthalmoplegia internuklearis ophthalmoplegia internal Kelumpuhan NC III [n. oculomotorius] Kelumpuhan NC IV [n. trochlearis] Kelumpuhan NC VI [n. abducent] Ophthalmoplegia external total Ophthalmoplegia external progressif Strabismus paralitik lainnya Ophthalmoplegia external NOS, sindroma Kearns-Sayre Strabismus paralitik, tidak dijelaskan H50 Strabismus lainnya Strabismus konvergens konkomitant [serentak] Esotropia bergantianmonokuler, kecuali intermittent Strabismus divergens konkomitant strabismus – serentak Exotropia bergantianmonokuler, kecuali intermittent Strabismus vertikal Hypertropia, hypotropia Intermittent heterotropia Intermittent esotropia atau exotropia bergantian monocular Heterotropia lainnya dan yang tidak dijelaskan Strabismus konkomitant NOS, cyclotropia, microtropia, sindroma monofixasi Heterophoria phoria = strabismus laten Hyperphoria alternans, esophoria, exophoria Strabismus mekanis Sindroma Brown’s sheath, strabismus akibat adhesi, Hambatan gerak otot mata akibat trauma Other specified strabismus Sindroma Duane Strabismus, tidak dijelaskan H51 Kelainan-kelainan lain gerakan binokuler dua mata Kelumpuhan conjugate gaze Insufisiensi dan berlebihannya konvergensi Ophthalmoplegia internuklearis Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada gerakan binokuler Kelainan gerakan binokuler, tidak dijelaskan H52 Kelainan refraksi dan akomodasi Hypermetropia [titik fokus di belakang retina] Myopia [titik fokus di depan retina] Kecuali myopia degeneratif Astigmatism [titik fokus tidak menyatu] Anisometropia [fokus tidak seimbang] dan aniseikonia [ukuran bayangan berbeda] Presbyopia [hypermetropia untuk pandangan dekat] Kelainan-kelainan akomodasi Ophthalmoplegia internal completetotal Paresis atau spasme akomodasi Kelainan-kelainan refraksi lainnya Kelainan refraksi, tidak dijelaskan Gangguan visus dan kebutaan H53-H54 H53 Gangguan visus Amblyopia penurunan daya penglihatan ex anopsia Amblyopia anisometropia, deprivasi, strabismik Gangguan penglihatan subjektif Metamorphopsia [objek terlihat distorsi], Scintillating scotoma [bintik buta berpindah-pindah], Asthenopia [kelelahan mata], Day blindness, hemeralopia [lebih mudah melihat pada cahaya yang kurang], Photophobia [tak menyukai cahaya], Visual halos [area kosong penglihatan], sudden visual loss [visus hilang mendadak], Kecuali halusinasi visual Diplopia Double vision [penglihatan kembar] Kelainan lain penglihatan binokuler Korespondensi abnormal retina, suppresi penglihatan binokuler Fusi dengan stereopsis cacad, persepsi visual simultan tanpa fusi, Defek lapangan pandang Pembesaran bintik buta Penyempitan umum lapangan pandang Hemianopsia heteronymoushomonymous Quadrant anopsia Scotoma. arkuata, Bjerrum, sentral, cincin Defisiensi penglihatan warna Achromatopsia, defisiensi penglihatan warna didapat, buta warna Deuteranomaly, deuteranopia [ buta hijau], Protanomaly, protanopia [buta merah], Tritanomaly, tritanopia [buta biru] Kecuali day blindness Night blindness [rabun senja] Kecuali akibat defisiensi vitamin A Gangguan penglihatan lainnya Gangguan penglihatan, tidak dijelaskan H54 Blindness dan low vision – kebutaan dan penglihatan rendah Note Untuk definisi kategori gangguan penglihatan lihat tabel di bawah Kecuali amaurosis fugax Buta, kedua mata Kategori gangguan visus 3, 4, 5 pada kedua mata. Buta pada satu mata, rabun pada mata lainnya Kategori gangguan visus 3, 4, 5 pada satu mata, dan kategori 1 atau 2 pada mata lainnya. Rabun, kedua mata Kategori gangguan visus 1 atau 2 pada kedua mata. Unqualified visual loss, pada kedua mata Kategori gangguan visus 9 pada kedua mata. Buta, satu mata Kategori gangguan visus 3, 4, 5 pada satu mata [visus normal pada mata lainnya]. Rabun, satu mata Kategori gangguan visus 1 or 2 pada satu mata [visus normal pada mata lainnya]. Unqualified visual loss, satu mata Kategori gangguan visus 9 pada satu mata [visus normal pada mata lainnya]. Visual loss yang tidak dijelaskan Kategori gangguan penglihatan 9 NOS. Catatan khusus dari Volume 2 untuk kategori H54 Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau penyebabnya tercatat, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk kebutaan itu sendiri. Sebagai penyebab, bisa digunakan sebagai kode tambahan. Tabel berikut memberikan klasifikasi beratnya gangguan visus yang dianjurkan oleh WHO Study Group on the Prevention of Blindness, Geneva, 6-10 November l972. Istilah rabun “low vision” pada kategori H54 sesuai dengan kategori 1 dan 2; buta “blindness” dengan kategori 3, 4 dan 5, dan “unqualified visual loss” dengan kategori 9. Kalau luas lapangan pandang diperhitungkan, pasien dengan derajat lapangan >50 dan ≤100 di sekitar fiksasi sentral harus masuk kategori 3, dan pasien dengan lapangan pandang ≤50 harus masuk kategori 4, walau pun ketajaman sentralnya tidak terganggu. Kategori gangguan penglihatan Ketepatan penglihatan dengan koreksi terbaik yang mungkin Ketepatan penglihatan dengan koreksi terbaik yang mungkin Maximum kurang dari Minimum sama atau lebih baik daripada 1 6/18 3/10 20/70 6/60 1/10 20/200 2 6/60 1/10 20/200 3/60 1/20 20/400 3 3/60 1/20 20/400 1/60 hitung jari pada 1 meter 1/50 20/1200 5/300 20/1200 4 1/60 hitung jari 1 meter 1/50 5/300 Persepsi cahaya 5 Tidak ada persepsi cahaya Tidak ada persepsi cahaya 9 Tidak bisa ditentukan atau tidak dinyatakan Tidak bisa ditentukan atau tidak dinyatakan Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa H55-H59 H55 Nystagmus dan gerakan irregulaer lain pada mata Nystagmus NOS, kongenital, deprivasition, dissosiasi, latent H57 Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa Kelainan fungsi pupil Nyeri mata Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa Kelainan mata dan adnexa, tidak dijelaskan H58* Kelainan-kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit Kelainan fungsi pupil pada penyakit Fenomena atau pupil Argyll Robertson, sifilis Gangguan penglihatan pada penyakit Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa pada penyakit Okulopati sifilitika NEC kongenital dini kongenital lanjut dini sekunder lanjut H59 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, NEC Kecuali komplikasi mekanis dari lensa intraokuli alat prostetik, implant, dan graft mata lainnya pseudophakia Sindroma vitreous menyusul operasi katarak Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur lainnya Parut khorioretina menyusul operasi terhadap pelepasan retina Kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, tidak dijelaskan
berdasarkanICD-10 & ICD 9CM •T14 Cedera di daerah tubuh yang tidak dijelaskan. T08 Fraktur spina, level tak jelas (unspecified) Subdivisi karakter tambahan -splinter (cedera akibat benda asing) tanpa luka terbuka-gigitan insekta (nonvenous) (tidak beracun) OPEN WOUND
ICD-10-CM Codes › S00-T88 › T15-T19 › T16- › 2023 ICD-10-CM Diagnosis Code 2023 ICD-10-CM Diagnosis Code 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code should not be used for reimbursement purposes as there are multiple codes below it that contain a greater level of detail. The 2023 edition of ICD-10-CM became effective on October 1, 2022. This is the American ICD-10-CM version of - other international versions of ICD-10 may differ. The following codes above contain annotation back-referencesAnnotation Back-ReferencesIn this context, annotation back-references refer to codes that containApplicable To annotations, orCode Also annotations, orCode First annotations, orExcludes1 annotations, orExcludes2 annotations, orIncludes annotations, orNote annotations, orUse Additional annotations that may be applicable to S00-T88 2023 ICD-10-CM Range S00-T88Injury, poisoning and certain other consequences of external causesNoteUse secondary codes from Chapter 20, External causes of morbidity, to indicate cause of injury. Codes within the T section that include the external cause do not require an additional external cause codeUse Additionalcode to identify any retained foreign body, if applicable Injury, poisoning and certain other consequences of external causesT15-T19 2023 ICD-10-CM Range T15-T19Effects of foreign body entering through natural orificeType 2 Excludesforeign body accidentally left in operation wound body in penetrating wound - See open wound by body regionresidual foreign body in soft tissue without open wound - See superficial injury by body region Effects of foreign body entering through natural orificeT16 ICD-10-CM Diagnosis Code T16Foreign body in ear2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Includesforeign body in auditory canal Foreign body in ear Code History 2016 effective 10/1/2015 New code first year of non-draft ICD-10-CM 2017 effective 10/1/2016 No change 2018 effective 10/1/2017 No change 2019 effective 10/1/2018 No change 2020 effective 10/1/2019 No change 2021 effective 10/1/2020 No change 2022 effective 10/1/2021 No change 2023 effective 10/1/2022 No change ICD-10-CM Codes Adjacent To T16 Foreign body in ear Foreign body in right ear Foreign body in left ear Foreign body in ear, unspecified ear T17 Foreign body in respiratory tract Foreign body in nasal sinus Foreign body in nostril Reimbursement claims with a date of service on or after October 1, 2015 require the use of ICD-10-CM codes. Bendaasing dari saluran pendengaran eksternal dapat berupa berbagai benda (tulang, biji, bola kecil, manik-manik, daun, baterai, bagian ^ Berita; Kesehatan; Penyakit mata (oftalmologi) Penyakit anak (pediatri) Penyakit hati dan saluran empedu; 1 Januari 2019 Kedokteran Benda Asing Di mata Pengertian Benda Asing di MataKeluhan dan GejalaFaktor RisikoPemeriksaan FisikDiagnosis KlinisDiagnosis bandingKomplikasiPenatalaksanaan dan pengobatan Benda Asing di MataKonseling dan EdukasiKriteria RujukanSarana PrasaranaPrognosisKode ICD X Pengertian Benda Asing di Mata Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di konjungtiva. Pada umumnya bersifat ringan, pada beberapa keadaan dapat berakibat serius terutama pada benda asing yang bersifat asam atau basa. Kode ICD X Benda Asing di Mata Keluhan dan Gejala Pasien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva atau mata nya. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia. Faktor Risiko Pekerja di bidang industri yang tidak memakai kacamata pelindung, seperti pekerja gerinda, pekerja las, pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan bahan-bahan kimia asam-basa, dll. Pemeriksaan Fisik Dalam pemeriksaan oftalmologi Biasanya visus normal; Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi; Pada konjungtiva tarsal superior dan/atau inferior, dan/atau konjungtiva bulbi ditemukan benda asing. Diagnosis Klinis Benda asing/Corpus alienum konjungtiva bulbi/tarsal. Penegakan Diagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan fisik Diagnosis banding Konjungtivitis Komplikasi Komplikasi tergantung pada jumlah, ukuran, dan jenis benda asing. Penatalaksanaan dan pengobatan Benda Asing di Mata Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut dari konjungtiva dengan cara Berikan tetes mata pantokain 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda asing. Gunakan kaca pembesar lup dalam pengangkatan benda asing. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik ukuran 23G. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat bekas benda asing. Kemudian, berikan antibiotik topikal salep atau tetes mata seperti kloramfenikol tetes mata, 1 gtt setiap 2 jam selama 2 hari. Konseling dan Edukasi Memberitahu pasien dan keluarga agar tidak menggosok matanya agar tidak memperberat lesi. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau berkendara. Apabila keluhan bertambah berat setelah dilakukan tindakan, seperti mata bertambah merah, bengkak atau disertai dg penurunan visus segera kontrol kembali Kriteria Rujukan Bila terjadi penurunan visus. Sarana Prasarana Lup Lidi kapas Jarum suntik 23G Pantokain 2% Prognosis Prognosis pada umumnya bonam Kode ICD X Kode ICD 10 Benda Asing di Mata adalah About The Author dr. Agus Haryono
ICD10: C 91.-C 95. ICD-9: 208.9: ICD-O: 9800-9940: Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata; Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun; Sisir merupakan benda yang tidak asing dan begitu akrab dengan keseharian Anda. Setiap hari Anda pasti menggunakannya dan mungkin menjadi
100% found this document useful 2 votes25K views6 pagesDescriptiontindakan pada mataOriginal TitleICD – IX CM MATACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes25K views6 pagesIcd - Ix CM MataOriginal TitleICD – IX CM MATAJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Gejalatetanus neonatal termasuk lekas marah, menurunnya kemampuan mengisap, kesulitan mengunyah dan menelan. Gejala penyakit tetanus biasanya akan muncul dalam waktu 5 hingga 10 hari setelah terinfeksi, di mana rahang penderita akan terasa kaku, kejang pada otot perut dan punggung disertai denyut jantung yang kuat.
ICD-10-CM Codes › S00-T88 › T15-T19 › Foreign body on external eye T15 Type 2 ExcludesType 2 Excludes HelpA type 2 excludes note represents "not included here". A type 2 excludes note indicates that the condition excluded is not part of the condition it is excluded from but a patient may have both conditions at the same time. When a type 2 excludes note appears under a code it is acceptable to use both the code T15 and the excluded code together. foreign body in penetrating wound of orbit and eye ball ICD-10-CM Diagnosis Code wound of orbit with or without foreign body2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Type 2 Excludesretained old foreign body following penetrating wound in orbit ICD-10-CM Diagnosis Code wound with foreign body of eyeball2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Type 2 Excludesretained old intraocular foreign body wound of eyelid and periocular area ICD-10-CM Diagnosis Code wound of eyelid and periocular area2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Applicable ToOpen wound of eyelid and periocular area with or without involvement of lacrimal foreign body in eyelid ICD-10-CM Diagnosis Code specified disorders of eyelid2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code old foreign body in penetrating wound of orbit and eye ball ICD-10-CM Diagnosis Code old foreign body following penetrating wound of orbit2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Applicable ToRetrobulbar foreign bodyType 1 Excludescurrent penetrating wound of orbit 2 Excludesretained foreign body of eyelid intraocular foreign body Additionalcode to identify the type of retained foreign body ICD-10-CM Diagnosis Code old intraocular foreign body, magnetic2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Type 1 Excludescurrent intraocular foreign body 2 Excludesretained foreign body in eyelid old foreign body following penetrating wound of orbit old intraocular foreign body, nonmagnetic Additionalcode to identify magnetic foreign body ICD-10-CM Diagnosis Code old intraocular foreign body, nonmagnetic2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Type 1 Excludescurrent intraocular foreign body 2 Excludesretained foreign body in eyelid old foreign body following penetrating wound of orbit old intraocular foreign body, magnetic foreign body of eyelid and periocular area ICD-10-CM Diagnosis Code foreign body of eyelid and periocular area2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code Applicable ToSplinter of eyelid and periocular areaType 2 Excludesretained foreign body in eyelid Codes T15 Foreign body on external eye Foreign body in cornea Foreign body in cornea, unspecified eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in cornea, right eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in cornea, left eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in conjunctival sac Foreign body in conjunctival sac, unspecified eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in conjunctival sac, right eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in conjunctival sac, left eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in other and multiple parts of external eye Foreign body in other and multiple parts of external eye, unspecified eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in other and multiple parts of external eye, right eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body in other and multiple parts of external eye, left eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body on external eye, part unspecified Foreign body on external eye, part unspecified, unspecified eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body on external eye, part unspecified, right eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela Foreign body on external eye, part unspecified, left eye …… initial encounter …… subsequent encounter …… sequela
CaraMengatasi Masuknya Benda Asing Di Konjungtiva Dan Sekitar Mata. Sumber gambar :www.alodokter.com. konjungtiva asing benda mengatasi. Kursus, Properti, Gadai, Kredit, Elektronik, Handphone, Komputer, Pijam Kode Icd 10 Tumor Mammae Cervical braf oxiuros papanicolaou examenul hpv5 diagnosticul screeningul babeş evaluarea.
kode icd 10 benda asing di telingaPada artikel ini kami akan berbagi daftar rincian kode ICD 10 benda asing di telinga. Ini merupakan bagian dari diagnosis kode ICD 10 THT. Mudah-mudahan bermanfaat bagi para koder biasa, sebelum kita memasuki penjabaran kode, kami ingin mengajak para pembaca untuk menyegarkan pengetahuan tentang kondisi medis benda asing di liang asing di telinga adalah benda yang asalnya dari luar tubuh yang pada kondisi normalnya tidak ada pada telinga. Ini merupakan problema kesehatan yang sering diketemukan oleh dokter THT, dokter anak, dan dokter umum di unit gawat darurat atau fasilitas pelayanan kesehatan fasyankes asing yang diktemukan di telinga bisa sangat beragam, mulai dari benda mati hingga benda hidup. Kasus ini sering terjadi pada telinga luar. Bila tidak dilakukan manajemen terapi yang baik maka dapat menimbulkan beragam komplikasi yang berbahaya seperti kerusakan gendang telinga perforasi membran timpani, gangguan pendengaran, dan oedema pada liang asing yang masuk ke liang telinga bisa berupa benda mati organik ataupun nonorganik atau benda hidup. Pada pasien anak seringkali dijumpai kacang hijau, manik-manik, mainan, karet penghapus, dan benda-benda lainnya. Pada orang dewasa yang paling sering adalah kapas cotton bud dan pentol korek api. Serangga berukuran kecil seperti kecoa atau semut dapat menjadi benda asing baik pada orang dewasa ataupun remaja dan dewasa biasanya dapat mengatakan kepada dokter bahwa ada sesuatu di liang telinga nya. Biasanya yang dikeluhkan adalah rasa tidak nyaman pada telinga dan gangguan pendengaran. Pada kasus yang jarang, keberadaan serangga pada liang telinga dapat merangsang gejala mual dan muntah. Namun, pasien anak mungkin mengetahui adanya benda asing di telinga setelah keberadaannya memunculkan beberapa gejala dan tanda. Yang paling umum adalah sakit pada telinga atau telinga mengeluarkan ICD 10 Corpus Alienum di TelingaDiagnosis in EnglishDiagnosis dalam Bahasa IndonesiaForeign body in earT16Benda asing di telingaForeign body in right asing di telinga kananForeign body in right ear initial asing di telinga kanan kasus awalForeign body in right ear subsequent asing di telinga kanan kasus lanjutanForeign body in right ear asing di telinga kanan kasus sekueleForeign body in left asing di telinga kiriForeign body in left ear initial asing di telinga kiri pertemuan awalForeign body in left ear subsequent asing di telinga kiri pertemuan lanjutanForeign body in left ear asing di telinga kiri kasus sekueleForeign body in ear, unspecified asing di telinga, telinga tidak spesifikForeign body in ear, unspecified ear initial asing di telinga, telinga tidak spesifik kasus awalForeign body in ear, unspecified ear subsequent Benda asing di telinga, telinga tidak spesifik kasus lanjutanForeign body in ear, unspecified ear asing di telinga, telinga tidak spesifik kasus sekueleNah, itu tadi rincian kode diagnosis benda asing di telinga nya. Kode bergantung atas telinga mana yang terkena dan jenis kasus apakah kasus awal, lanjutan, atau sekuele penyakit. Mudah-mudahan bermanfaat. SumberICD 10 Data
Sebelumnya penemuan benda asing yang diduga kuat sebagai serpihan roket yang jatuh pada menggegerkan Warga Desa Pengadang Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. "Saya kaget
The document has moved here. dNJD.
  • i328awwmpp.pages.dev/680
  • i328awwmpp.pages.dev/43
  • i328awwmpp.pages.dev/557
  • i328awwmpp.pages.dev/478
  • i328awwmpp.pages.dev/70
  • i328awwmpp.pages.dev/587
  • i328awwmpp.pages.dev/793
  • i328awwmpp.pages.dev/366
  • i328awwmpp.pages.dev/673
  • i328awwmpp.pages.dev/611
  • i328awwmpp.pages.dev/540
  • i328awwmpp.pages.dev/33
  • i328awwmpp.pages.dev/853
  • i328awwmpp.pages.dev/709
  • i328awwmpp.pages.dev/358
  • benda asing di mata icd 10