Jakarta, IDN Times - Film Onde Mande mengangkat kisah yang berlatar belakang budaya Minang. Disutradarai oleh Paul Fauzan Agusta, film ini dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Ajil Ditto, Emir Mahira, hingga Shahabi pemain menyebut beberapa perbedaan Onde Mande dari film berlatar budaya Minang lainnya. Apa saja, ya, kira-kira yang membedakannya?1. Film Onde Mande mengambil lokasi syuting di PadangPemain film Onde Mande pada 7/6/2023 IDN Times/Erfah NandaShenina Cinnamon, Ajil Ditto, Emir Mahira, dan Shahabi Sakri menyebutkan beberapa perbedaan Onde Mande dari film Minang lainnya. Salah satunya tempat syuting yang asli. Benar-benar di Desa Sigiran, Sumatera Barat."Kita tuh bener-bener syuting di desanya asli, di Desa Sigiran. Biasanya kan kalau syuting dibuat set, ya, biar dapat suasana Padang. Tapi di film Onde Mande tuh, kita syutingnya langsung di lokasi Padang," ucap Shenina Cinnamon dalam Content Day bersama media pada Rabu 7/6/2023.2. Film Onde Mande mengangkat budaya Minang dengan konsep yang menyenangkanPemain film Onde Mande pada 7/6/2023 IDN Times/Erfah NandaIa menambahkan, Onde Mande juga mengangkat budaya Minang dengan konsep yang menyenangkan. Shenina menyebut film ini ceritanya seru, ringan, dan lucu."Sebenernya sih setiap film Minang pasti sama, karena berasal dari daerah yang sama. Tapi mungkin film ini kalian lihat seolah-olah berat banget, padahal tuh aslinya fun banget. Kita syuting seru banget. Filmnya seru, ringan, dan fun, lucu juga," ucap pemeran Si Mar tersebut. Baca Juga 6 Serial dan Film Drama Tayang Juni 2023, Ada Onde Mande! 3. Kebanyakan pemain memiliki keturunan MinangPemain film Onde Mande pada 7/6/2023 IDN Times/Erfah NandaMenariknya, para pemain Onde Mande hampir semuanya memiliki darah keturunan Minang. Hal itu yang membuat film garapan Paul Fauzan Agusta itu jadi lebih menarik."Pemainnya juga kebanyakan tuh Minang semua," ucap demikian, kekasih Angga Yunanda menyebut, Onde Mande bisa ditonton sama orang yang bukan dari Minang."Bisa ditonton sama orang yang bukan dari Minang. Akhirnya kalian bisa nangkap orang Minang tuh seperti ini, memecahkan masalah dengan kebersamaan," Film Onde Mande mengangkat keanekaragaman dan jokes-jokes orang MinangPemain film Onde Mande pada 7/6/2023 IDN Times/Erfah NandaAjil Ditto, pemeran Hadi, menambahkan, Onde Mande seperti memuat keanekaragaman budaya Minang. Film ini juga memperlihatkan banyak jokes orang Minang, lho."Banyak film Padang mengangkat budaya Minang rata-rata, ya, itulah yang dilakukan. Tapi yang kita lakukan di sini kalau bisa dibilang menambah keanekaragaman budaya-budaya Minang supaya dikenal masyarakat non-Minang juga. Dan memperkenalkan jokes-jokes Minang juga," tambah kan, seperti apa jokes-jokes Minang yang bakal ditampilkan di film Onde Mande. Jangan lupa saksikan film Onde Mande di bioskop mulai 22 Juni 2023, ya! Baca Juga 6 Serial dan Film Drama Tayang Juni 2023, Ada Onde Mande!FilmSengsara Membawa Nikmat mengisahkan tentang persaiangan dua orang pemuda yakni si Kacak dan si Midun. 3. Siti Nurbaya Film Siti Nurbaya ini digarap pada tahun 1941, disutradarai oleh Lie Tek Swie dan diproduseri Touw Ting Iem. Film ini dibintangi di antaranya oleh Asmanah, Momo, Soerjono, A Thys, dan HA Rasjid.
KATASUMBAR – Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret. Peringatan ini ditandai dengan dimulainya syuting film Darah dan Doa. Film ini diproduksi tahun 1950 oleh bapak perfilman Indonesia, Usmar Ismail. Darah dan Doa menjadi film cerita pertama yang dibuat oleh orang dan perusahaan Indonesia. Memiliki durasi 128 menit, film ini merupakan produksi pertama Pusat Film Nasional Indonesia Perfini. Perusahaan film tersebut didirikan Usmar Ismail dengan usaha patungan dengan bank nasional dua kali. Sehingga ini juga yang menjadi landasan ditetapkannya tanggal 30 Maret sebagai hari Film Nasional. Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Keppres RI tanggal 29 Maret 1999 Nomor 25 Tahun 1999 tentang Hari Film Nasional. Keppres ini ditandatangani oleh Presiden Habibie menetapkan tanggal 30 Maret sebagai hari Film Nasional. Sejak kemunculan film Darah dan Doa ini, kini telah banyak pula film yang tercipta di Indonesia. Beberapa di antaranya, ada pula film khusus yang dibuat dengan berlatarbelakangi Minangkabau. Berikut Daftarnya 1. Tenggelamnya Kapal van der Wijck Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film drama romantis Indonesia tahun 2013. Film ini disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini dialihwahanakan dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka. Beberapa adegannya pun diambil langsung di sejumlah kawasan di Sumatera Barat. 2. Merantau Merantau merupakan film aksi laga Indonesia yang dirilis pada 6 Agustus 2009 yang disutradarai oleh Gareth Evans. Film ini dibintangi antara lain oleh Iko Uwais, Chika Jessica, Christine Hakim, Donny Alamsyah. Kemudian ada Yusuf Aulia, Laurent Buson, Alex Abbad, Mads Koudal, Ratna Galih, dan Yayan Ruhian. Film Merantau diangkat dari budaya Merantau orang Minang, dan mengangkat khusus tradisi Silat. 3. Di Bawah Lindungan Ka’bah Di Bawah Lindungan Ka’bah adalah film drama remaja Indonesia yang dirilis pada tahun 2011. Film ini disutradarai oleh Hanny R. Saputra yang dibintangi oleh Herjunot Ali dan Laudya Cynthia Bella. Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka yang berjudul sama pada tahun 1978. 4. Surau dan Silek Surau Dan Silek adalah film keluarga berlatarkan budaya masyarakat Minangkabau yang rilis pada tahun 2017. Film ini diproduksi oleh Mahakarya Pictures, dan diproduseri oleh Dendi Reynando dan Emil Bias. Khusus film ini, disutradarai langsung oleh sutradara Minang, Arief Malinmudo. 5. Negeri 5 Menara Negeri 5 Menara adalah sebuah film garapan Kompas Gramedia production bersama Million Pictures. Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara. Skenario ditulis oleh Salman Aristo yang juga penulis naskah film Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Sang Penari. Disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman film ini mengambil lokasi syuting di sejumlah pesantren. Adapun di antaranya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, Sumatrra Barat, Bandung, hingga London. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012. 6. Me vs Mami Me vs Mami adalah sebuah film drama komedi keluarga Indonesia yang diadaptasi dari FTV berjudul sama. Film ini dirilis pada 20 Oktober 2016 dan diproduksi oleh MNC Pictures. Film ini menghadirkan Cut Mini Theo dan Irish Bella sebagai aktor utama memerankan Ibu dan anak. Beberapa scene di film ini mengangkat kebudayaan Minangkabau. 7. Begadang Rendang Begadang Rendang adalah film komedi romantis Indonesia. Film ini diproduseri oleh Agustinus Sitorus dan disutradarai oleh Jay Sukmo. Film Begadang Rendang akan menjadi debut Frislly Herlind sebagai pemeran utama. Ia dalam film ini juga beradu akting dengan Panji Zoni. Selain itu film ini juga film perdana Frislly dengan genre non-horor. Secara garis besar film ini mengangkat cerita tentang budaya Minang, Sumatera Barat. 8. Surga di Telapak Kaki Ibu Surga di Telapak Kaki Ibu merupakan sebuah film tahun 2016 bergenre drama. Film ini ditulis oleh Anggoro Saronto yang disutradarai oleh Sony Gaokasak. Film yang berdurasi 1 jam 33 menit ini berlokasi syuting di Tanah Datar, Sumatera Barat dan Jakarta. Film yang berdurasi 100 menit ini memasukan unsur adat Minang. 9. Salisiah Adaik Film Salisiah Adaik merupakan sebuah Film karya sutradara minang lulusan ISI Padangpanjang, Ferdinand Almi. Film ini begitu fenomenal dan menjadi buah bibir di kalangan masyarakat minang dalam beberapa tahun terakhir. Film Salisiah Adaik diproduksi tahun 2013. Proses produksi mulai dari studi literatur. Pembuatan naskah hingga pengambilan gambar dilakukan tahun 2013 dan selesai pada tahun itu juga. Tahun 2014 film ini diputar dalam Premiere di Taman Budaya. Kemudian setelah itu tidak diputar lagi karena mengikuti beberapa iven perfilman. 10. Malin Kundang Film yang bercerita tentang anak durhaka ini pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 1971. Film ini disutradarai oleh D. Djajkusuma dan skenarionya ditulis olah salah satu sastrawan minang, Asrul Sani. Rano Karno, Putu Wijaya, dan Fifi Young menjadi tokoh utama dalam film ini. 11. Buya Hamka Film ini biografi Buya Hamka ini bakal dirilis untuk mengisi libur Lebaran 2023 nanti. Film yang dibintangi oleh Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella itu disambut meriah. Sambutan publik terlihat kala peluncuran teaser dari film yang diproduksi oleh Falcon Pictures tersebut beberapa waktu lalu. Adanya film Buya Hamka menjadi pelengkap deretan film bertemakan Minangkabau di kancah nasional.
Jakarta Film berjudul Ranah 3 Warna akhirnya resmi dirilis, Jumat (24/6/2022). Film produksi MNC Pictures yang mengisahkan perjuangan seorang pelajar yang merantau itu akan mulai tayang di bioskop tanah air mulai 30 Juni 2022 mendatang. Diadaptasi dari novel laris karya Ahmad Fuadi, film tersebut banyak menceritakan perjuanganShenina Cinnamon, Jajang C Noer, dan Emir Mahira akan beradu peran dalam film baru Visinema lewat judul Onde Mande!Aktris Shenina Cinnamon, Jajang C Noer, dan aktor Emir Mahira terlibat dalam satu proyek film baru berjudul Onde Mande!.Uniknya, film tersebut akan menyuguhkan nuansa adat masyarakat Minang dan panorama alam Sumatera Barat yang sebagai film bergenre drama keluarga dan komedi, Onde Mande! siap menghibur masyarakat di bioskop pada 22 Juni persembahan Visinema yang bekerjasama dengan Gandeng Ceneng Film dan Visionari Capital ini disutradarai oleh sineas berdarah Minang, Paul Fauzan Agusta dan diproduseri oleh Suryo Wiyogo.“Kami ingin menghadirkan film baru dengan kisah menarik dan bernuansa budaya lokal yaitu masyarakat Minangkabau. Mengenai kehidupan masyarakatnya, budaya, kuliner serta keindahan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Semoga nanti semua masyarakat suka dengan film ini ketika sudah tayang di bioskop,” kata sutradara Paul Fauzan perdana Shenina, Jajang C Noer, dan Emir Mahira di proyek film itu tampak dalam video peluncuran proyek film Onde Mande! yang baru dirilis di kanal Youtube Visinema Pictures, Jumat 5/5/23.Diiringi dengan instrumen lagu Kampuang Nan Jauh di Mato, video menggugah rasa penasaran penonton tentang konflik apa yang akan dihadirkan dalam film sana, terlihat jelas Shenina Cinnamon dan Jajang C Noer berada dalam situasi rapat penting untuk menyusun sebuah rencana rahasia. Seluruh peserta rapat sibuk berdiskusi dengan sengit menggunakan bahasa Minang. Satu hal yang tak kalah mencuri perhatian penonton adalah aktor Emir tampak mencoba memahami diskusi yang memanas. Video yang berdurasi 55 detik itu ditutup dengan Emir yang berseru “onde mande!” karena bingung dan menyerah lantaran tak memahami isi mengenai apa yang dialami Shenina Cinnamon dan Emir Mahira? Rencana apakah yang dimaksud? Nantikan selengkapnya dalam film Onde Mande! segera tayang di bioskop 22 Juni juga beragam informasi menarik lain seputar film dan serial terkini, hanya di Cineverse.
Kamis 16 Juni 2022 19:35 WIB. Film-film era 1980-an hingga 2000-an yang tayang di Bioskop Online. Dok. Bioskop Online. TEMPO.CO, Jakarta - Bioskop Online menghadirkan Nostalgia Film Terbaik (NFT) sebagai program yang menghadirkan film-film yang bisa mengajak penontonnya bernostalgia. Program tersebut akan menghadirkan daftar film terbaik yangSelainitu, film Ranah 3 Warna juga pernah ditayangkan dalam Jakarta Film Week (JFW) pada 18-21 November 2021. Anda bisa melakukan pemesanan tiket melalui Mtix untuk nonton film ini di bioskop, dengan cara. 1. Klik menu Mtix pada aplikasi di perangkat Anda. 2. Login di halaman tersebut dengan mengisi nomor HP dan PIN Anda yang terdaftar di Mtix. Filmyang kental dengan budaya Minang tersebut sayang untuk dilewatkan. Tak hanya itu, sederet film lain yang tak kalah menarik juga siap menghibur Anda di bioskop Padang hari ini. Film tersebut diantaranya, Thor: Love and Thunder, Ivanna, Minions 2: The Rise of Gru dan Perjalanan Pertama.
Filmtersebut mendapat apresiasi saat tayang perdana di bioskop XXI Padang pada 10 Desember 2020 lalu. Cerita tentang percintaan gadis Minang di Pesisir Selatan yang dibumbui dengan keindahan alam dan musik tradisional Minang membuat film tersebut memiliki daya tarik tersendiri.
Filmini dibintangi oleh Endy Arfian, Tatjana Saphira, Deva Mahenra, Ernest Prakasa, Ge Pamungkas, dan masih banyak lagi. Film ini menceritakan tentang Naya dan adiknya yang masih diganggu hantu saat menempati rumah baru. Naya rupanya memutuskan untuk menjauh dari hal-hal berbau mistis, bahkan untuk bahan novelnya. Ajm24.